Senin, 09 November 2015
Kamis, 22 Oktober 2015
wealth of natural coffee Indonesia
TYPES OF COFFEE NUSANTARA
Indonesia is a country endowed with geographical location and good soil structure where the coffee grows. Some regions in Indonesia spread of coffee plantations, each of which results coffee has unique characteristics and different. Any coffee archipelago and how the characteristics of each bean coffee? Let's read the following article.
Sumatra coffee
Coffee picker in Batak head
Sumatran coffee is one of the most famous coffee in the world. The most famous Sumatran coffee from North Sumatra with coffee Sidikalang, Lintong and Mandheling. Sumatra coffee has a heavy taste. Can be said to be the most severe and complex among the types of coffee in the world. Some experts say coffee Sumatran coffee has a unique taste due to the characteristics of the aroma of spices and earthy. Sumatra coffee has a smooth texture and pungent. This is what causes the Sumatran coffee became one of the biggest-selling coffee. Suamtera coffee is processed in two ways: the semi-washed and dry-processed. Grown in height and ideal ground contour makes the best-quality Sumatra coffee even in the eyes of the International.
Coffee Sulawesi
toraja
Tana Toraja is a blessed land area where coffee thrives with equally good quality of coffee from other regions. A strong flavor and high acid levels make Toraja coffee market demand that is like coffee with high acidity. Although often mentioned flavor is similar to the Sumatran coffee, but the coffee Toraja has its own characteristic which is certainly different. Toraja coffee beans has a shape that is smaller and more shiny and smooth on the skin seeds. Although it has a sour taste, Toraja coffee has an earthy aroma is typical. And according to expert coffee aroma is what makes the different Toraja coffee with unique characteristics as well.
Aceh Gayo coffee
Who is not familiar with the coffee Aceh Gayo already famous pleasures? Coffee from Central Aceh Gayo Land area is becoming one of the most widely consumed coffee community and are exported abroad. Gayo coffee has a unique characteristic to the particularities of different scents with other coffees in Indonesia. Gayo produce most types of the best Arabica coffee. Gayo own coffee flavor more bitter with the acidity level is low. The aroma is very keen to make this kind of coffee is preferred. No wonder this coffee be the largest coffee producer in Asia. Although bitter, savory aroma of coffee Gayo give in every sip.
Kopi Bali Kintamani
Bali-Mountains-Bedugul-Kintamani
Coffee from Kintamani area cool nan is indeed unique different taste of coffee in the other areas of the archipelago. Bali Kintamani coffee taste sour fruits and fresh. This happens because in Bali Kintamani coffee plants are grown together with other plants such as various vegetables and citrus fruits. This type of coffee using the system 'intercropping' along with other crops. That's why coffee bean flavors seep fruits such as oranges. In addition to taste 'fruit', Bali Kintamani coffee has a taste that is soft and not heavy. Keunikanya is in the can from its unique geographical location as well. For those of you who like the taste of different coffees, coffee Bali Kintamani could be the right choice.
Coffee Papua Wamena
Coffee from Indonesia East region is growing at an altitude of 1,500 m with a temperature of 20 degrees. Making coffee with a mild flavor and has a sharp fragrance delights. Coffee Papua Wamena has low acidity levels, probably due to their geography and the structure of the land where coffee is grown. Which makes high-quality coffee is coffee farmers grow organically because it does not use chemicals that can certainly affect the coffee to be produced. For you who love coffee with a mild flavor and soft, deliciously pungent aroma and texture almost without pulp, coffee Papua Wamena is a choice that can not be wrong
Coffee Flores Bajawa
Flores is famous for its stunning natural beauty, who would have thought this area was also produces coffee that is no less delicious. Flores Bajawa coffee is coffee that comes from Ngada. Coffee is grown in the fertile plains Flores although surrounded by mountains that are still active or not. Land where coffee is produced in fact contain andosols fertile from volcanic ash that turned out to be very good for growing coffee. Coffee and Flores Bajawa be no less with the pleasure of coffee other archipelago. Coffee Flores Bajawa usually through a wet milling process. This coffee has a slightly fruity aroma and a slight smell of tobacco on its after-taste. A uniqueness which may not be obtained from coffee beans that come from other areas.
Java coffee
Coffee from Java Island turned out to have its own unique flavor. Aroma of spices that are born naturally makes this type of coffee enjoyed because it has different characteristics. Although not as strong as the coffee Java coffee Sumatra and Sulawesi in terms of taste and aroma, but he still has his own audience as thin aroma of spices dihasikan. Making coffee experience even more unique and different. Most Java coffee through a wet milling process. It is also likely to make the taste is not too strong. Even so Java coffee remain in demand because according to some experts, not everyone is able to generate archipelago coffee-flavored coffee 'spice'.
JENIS-JENIS KOPI NUSANTARA
Indonesia adalah negara yang diberkahi dengan letak geografis dan struktur tanah baik tempat bertumbuhnya kopi. Beberapa wilayah di Indonesia tersebar perkebunan kopi yang masing-masing hasil kopinya memiliki karakteristik unik dan berbeda-beda. Apa saja kopi nusantara dan bagaimana karakteristik setiap biji kopinya? Yuk, baca artikel dibawah ini.
Kopi Sumatera
Kopi Sumatera adalah salah satu kopi paling terkenal di dunia. Kopi Sumatera yang paling terkenal berasal dari Sumatera Utara dengan kopi Sidikalang, Lintong dan Mandheling. Kopi Sumatera memiliki cita rasa yang berat. Bisa dikatakan paling berat dan kompleks di antara jenis-jenis kopi yang ada di dunia. Beberapa ahli kopi mengatakan kopi Sumatera memiliki cita rasa unik karena dengan karakteristik dengan aroma rempah dan juga earthy. Kopi Sumatera memiliki tekstur halus dan berbau tajam. Inilah yang menyebabkan kopi Sumatera menjadi salah satu kopi paling laris. Kopi Suamtera diproses dalam dua cara yaitu proses semi-washed dan dry-processed. Ditanam di ketinggian dan kontur tanah ideal menjadikan kopi Sumatera berkualitas terbaik bahkan di mata Internasional.
Kopi Sulawesi
Tana Toraja adalah daerah yang diberkahi tanah tempat kopi tumbuh subur dengan kualitas yang tak kalah baik dari kopi dari daerah lain. Rasa yang kuat dan kadar asam yang tinggi menjadikan kopi Toraja diminati pasar yang memang menyukai kopi dengan keasaman tinggi. Meskipun sering disebut-sebut bercita rasa mirip dengan kopi Sumatera, tapi kopi Toraja memiliki ciri sendiri yang tentunya berbeda. Kopi Toraja memiliki bentuk biji yang lebih kecil dan lebih mengkilap dan licin pada kulit bijinya. Meskipun memiliki cita rasa asam, kopi Toraja memilki aroma earthy yang khas. Dan menurut ahli kopi aroma itulah yang menjadikan kopi Toraja berbeda dengan karakteristik yang unik pula.
Kopi Aceh Gayo
Siapa yang tidak kenal dengan kopi Aceh Gayo yang sudah tersohor kenikmatannya? Kopi yang berasal dari daerah Tanah Gayo Aceh Tengah ini menjadi salah satu jenis kopi yang paling banyak dikonsumsi masyarakat maupun yang diekspor ke luar negeri. Kopi Gayo memiliki ciri unik dengan kekhasan aroma yang berbeda dengan kopi-kopi lain di Indonesia. Kopi Gayo menghasilkan sebagian besar jenis kopi Arabika terbaik. Cita rasa kopi Gayo sendiri terasa lebih pahit dengan tingkat keasaman rendah. Aromanya yang sangat tajam menjadikan jenis kopi ini disukai. Tak heran kopi ini menjadi penghasil kopi terbesar di Asia. Meskipun rasanya pahit, kopi Gayo memberi aroma gurih pada setiap tegukan.
Kopi Bali Kintamani
Kopi yang berasal dari daerah Kintamani Bali nan sejuk ini memang memiliki keunikan cita rasa yang berbeda dari kopi di daerah lain di nusantara. Kopi Bali Kintamani memiliki cita rasa buah-buahan yang asam dan segar. Hal tersebut terjadi dikarenakan tanaman kopi di Bali Kintamani ditanam bersamaan dengan tanaman lain seperti aneka sayuran dan buah jeruk. Kopi jenis ini menggunakan sistem ‘tumpang sari’ bersama dengan jenis tanaman lain. Itu kenapa biji kopinya meresap rasa buah-buahan seperti jeruk. Selain memiliki cita rasa ‘buah’, kopi Bali Kintamani memiliki cita rasa yang lembut dan tidak berat. Keunikanya tersebut di dapat dari letak geografisnya yang unik juga. Bagi kamu yang menyukai cita rasa kopi berbeda, kopi Bali Kintamani bisa menjadi pilihan yang tepat.
Kopi Papua Wamena
Kopi yang berasal dari wilayah Timur Indonesia ini tumbuh pada ketinggian 1.500 m dengan suhu 20 derajat. Menjadikannya kopi dengan cita rasa ringan dan memiliki keharuman tajam yang nikmat. Kopi Papua Wamena memiliki tingkat keasaman yang rendah, mungkin dikarenakan letak geografisnya dan juga struktur tanah tempat kopi ini bertumbuh. Yang membuat kopi ini berkualitas tinggi adalah para petani menanam kopi ini secara organik karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang tentu bisa memengaruhi kopi yang akan dihasilkan. Untuk kamu yang menyukai kopi dengan rasa ringan dan lembut, aroma tajam yang nikmat serta tekstur yang nyaris tanpa ampas, kopi Papua Wamena adalah pilihan yang tak mungkin salah.
Kopi Flores Bajawa
Flores terkenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, siapa sangka daerah ini ternyata juga menghasilkan kopi yang tak kalah nikmatnya. Kopi Flores Bajawa adalah kopi yang berasal dari Kabupaten Ngada. Kopi ini tumbuh di dataran Flores yang subur meskipun di kelilingi oleh pegunungan yang masih aktif maupun tidak. Tanah tempat kopi ini dihasilkan ternyata mengandung andosols subur dari abu gunung berapi yang ternyata sangat baik untuk menanam kopi. Dan jadilah kopi Flores Bajawa yang nikmatnya tak kalah dengan kopi nusantara lainnya. Kopi Flores Bajawa biasanya melalui proses giling basah. Kopi ini memiliki sedikit aroma fruity dan sedikit bau tembakau pada after taste-nya. Sebuah keunikan yang mungkin tak didapatkan dari biji kopi yang berasal dari daerah lain.
Kopi Jawa
Kopi yang berasal dari Pulau Jawa ini ternyata memiliki keunikan cita rasa sendiri. Aroma rempah yang lahir secara alami menjadikan kopi jenis ini dinikmati karena memiliki karakteristik yang berbeda. Meskipun kopi Jawa tidak sekuat kopi Sumatera dan Sulawesi dari segi cita rasa dan aroma, tetapi dia tetap memiliki penikmat sendiri karena aroma tipis rempah yang dihasikan. Menjadikan pengalaman minum kopi terasa lebih unik dan berbeda. Sebagian besar kopi Jawa melalui proses giling basah. Itu jugalah yang membuat cita rasanya tidak terlalu kuat. Meski begitu kopi Jawa tetap diminati karena menurut beberapa ahli, tidak semua kopi nusantara mampu menghasikan kopi yang beraroma ‘rempah’.
Selasa, 18 Agustus 2015
ojo salah tompo
semendal rasane ati
krungu kabar riko wes duwe ganti
seng eleng tah mbiyen ambi janjine
masio paran sing arep ninggalne
krungu kabar riko wes duwe ganti
seng eleng tah mbiyen ambi janjine
masio paran sing arep ninggalne
kurang paran isun iki
kabeh penjaluke wes sun turuti
paribasan nggayuh ulan sun labuhi
apuwo riko mageh sing ngerti
kabeh penjaluke wes sun turuti
paribasan nggayuh ulan sun labuhi
apuwo riko mageh sing ngerti
ojo salah tompo ojo salah trimo
gampang percoyo omongane wong liyo
gampang percoyo omongane wong liyo
Ngobong ati
Kuatno isun kuatno,
Ngelakoni urip koyo gedigi..
Sabendino diloro ati,
Koyo dudu laki lan rabi..
Ngelakoni urip koyo gedigi..
Sabendino diloro ati,
Koyo dudu laki lan rabi..
Isun lan riko akeh cobane,
Mulo wong tuwek bener omonge..
Gulo jowo rasane peru,
Gudho ciloko akehe sewu..
Mulo wong tuwek bener omonge..
Gulo jowo rasane peru,
Gudho ciloko akehe sewu..
reff:
Isun sing ngiro bakale koyo gedigi,
Katon tulus welas tibane ngapusi..
Sampek wong tuwek pesene sing sun anggepi,
Nyatane bener saiki ngobong ati..
Isun sing ngiro bakale koyo gedigi,
Katon tulus welas tibane ngapusi..
Sampek wong tuwek pesene sing sun anggepi,
Nyatane bener saiki ngobong ati..
Kuatno isun kuatno,
Ngelakoni urip koyo gedigi..
Sabendino diloro ati,
Koyo dudu laki lan rabi..
Ngelakoni urip koyo gedigi..
Sabendino diloro ati,
Koyo dudu laki lan rabi..
Isun lan riko akeh cobane,
Mulo wong tuwek bener omonge..
Gulo jowo rasane peru,
Gudho ciloko akehe sewu..
Mulo wong tuwek bener omonge..
Gulo jowo rasane peru,
Gudho ciloko akehe sewu..
reff:
Isun sing ngiro bakale koyo gedigi,
Katon tulus welas tibane ngapusi..
Sampek wong tuwek pesene sing sun anggepi,
Nyatane bener saiki ngobong ati..
Isun sing ngiro bakale koyo gedigi,
Katon tulus welas tibane ngapusi..
Sampek wong tuwek pesene sing sun anggepi,
Nyatane bener saiki ngobong ati..
Isun sing ngiro bakale koyo gedigi,
Katon tulus welas tibane ngapusi..
Sampek wong tuwek pesene sing sun anggepi,
Nyatane bener saiki ngobong ati..
Nyatane bener saiki ngobong ati..
Ho…ho…
Katon tulus welas tibane ngapusi..
Sampek wong tuwek pesene sing sun anggepi,
Nyatane bener saiki ngobong ati..
Nyatane bener saiki ngobong ati..
Ho…ho…
Kamis, 30 Juli 2015
Rabu, 13 Mei 2015
Jumat, 24 April 2015
Senin, 20 April 2015
Geography Club
Minggu, 05 April 2015
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=picasacid#t=9
I Seduced My Brother 2 (2015)
Durasi : 121 min
Genre : 18+, Adult, 2015
Tanggal Rilis : 12 February 2015 (USA)
Sutradara : Eddie Powell, Paul Woodcrest
Pemain : Alexis Blaze, Jordan Ash, Natasha White
I Seduced My Brother 2 (2015)
Durasi : 121 min
Genre : 18+, Adult, 2015
Tanggal Rilis : 12 February 2015 (USA)
Sutradara : Eddie Powell, Paul Woodcrest
Pemain : Alexis Blaze, Jordan Ash, Natasha White
Selasa, 03 Maret 2015
Senin, 02 Maret 2015
Hotspot aka gay hangout place in bali
Hotspot aka gay hangout place in bali
Place Hang aka Hotspot |
The island of Bali is famous as a tourist area. Because it is a lot of local and foreign tourists come on holiday to enjoy the beautiful island of the gods, as well as tourists from gay groups (G), transgender (W) and male sex with other woods lekali (MSM). Along with it the more business in the field of tourism that is intended specifically for the group that the model accord or gay friendly , ranging from bars, restaurants, spas, hotels, villas and place - a place to hang out more. Most places - places that, concentrated in Kuta, Legian and Seminyak.
While some groups who do not like the accord's frenetic night there is also still take place - the open like a field or river as a meeting place. This list is only a recommendation and should be updated at any time. When his friends know of other places that have not been entered in this list, of course we are expecting input. DENPASAR CITYOutdoors
Puputan Badung
, Denpasar Gay Places collector who has been known since long. Usually crowded by groups accord above 22.00, especially Saturday night. There are also several cats and popcorn are selling themselves. We just have to be careful so as not to become a target of crime, because sometimes there are also thugs masquerading as a cat. Field Lumintang State Parks (former Badung Central Government) Same as Puputan Badung, but began to be used as a meeting place of hours of 19:00 to 22:00. Gay, Cats and general society mixed together. Just have to be careful - careful because sometimes there is also a police raid identity, if we hang above 22.00 BADUNG (Seminyak, Kuta, Legian &TUBAN)Area Beaches
Calego beach (next to Petitenget Beach)
It has been closed, and moved to the beach Cantina. Batubelig Beach & Coastal Cantinaused to be famous as a meeting place before and after sunset . Although now not so crowded anymore but can still be found some local gay groups or Caucasians were cruising around the beach.
Or try to turn left when entering the hotel Biu, continue past the hotel you will arrive at the cafe Cantina. Here, if during a gathering place for friends - friends accord both local and foreigners.Cafe is so crowded after Calego closed. Beach Doublesix (front Hotel Kumala Pantai)accord Group mingle with the general public, especially just before sunset while enjoying Dobelsix famous meatballs.
Kuta Beach (front Beachwalk)
Try to come to Kuta Beach (from along the beach front Beachwalk up with ex Hotel Orchid) after hours of 21:00 pm. You will meet a friend - a friend accord under a tree standing alone or clustered. Will be added crowded until midnight. Do not forget to bring an identity, because sometimes there pecalang (village security officers) who are serving there.
Café, Bar & Restaurant
All over the place is located at Jalan Dhyana Pura (Road Camplung Horn).
The concept used is the same bar, there is also gogoboys dragshow and dance. Bali Joe Mixwell Bar and café bar is the most popular and crowded at this time. But at the weekend almost the entire bar was crowded by visitors both local or foreigner.
Warung Bonita
Restaurant (gay owner) , which are located on Jalan Petitenget. BALI BEACH SHACKRestaurant area of Legian, Jalan Sahadeva are equipped with entertainment dragshow. Show time of 22.00 - 24.00 (Wednesday - Sunday) Accommodation, Villa & HotelSpecial Massage Men
PP Yusman (Nusa Dua area)
PP Roni (Gn. Soputan Denpasar)
PP Yudi (Simpang Siur area)
Look in the newspaper BALI POST in column Arts - such. There is no individual coordinated.Can be called and be in place. Tariff negotiations
Place Transgender hung in Denpasar and Kuta
Ubung region: Road Bung Tomo, Kusuma National Road, New Road Freight
Renon Region: Way forward Tantular High Court, Jalan Jayaprana (New Tantular). The area of Kuta: Along the Way Dhana Temple, Jalan Doublesix. BULELENG
Buleleng Port Area
Gay, transvestites and Cats blend into one with the general public as well. Usually start at 20.00 crowded above Klimpit Park area used by friends transvestites to hang out. Usually they stand in front of the police station until the next Pura Jagadnata Buleleng. Sometimes there are some cats also hang out here. Lovina Usually transvestite friends who want to look for Caucasians would go wiasata Lovina area. Or there is also a friend of a gay friend who went to the disco Volcano. GIANYAR
The River By Pass Hurry
small river under the bridge by-pass Hurry on the south side, usually crowded on at 20.00. The place to get together a group of one heart in Herzliya. Parks Astina Gianyar accord group mingled with the general public Warung Mendez Ubud Ubud Panestanan Road (behind the Museum Antonio Blanco), is used as a meeting place every Thursday night by a group of local gay and Caucasians were settled in around Ubud and Gianyar. |
ce in bali
Minggu, 22 Februari 2015
Tempat Nongkrong alias Hotspot gay di bali
Tempat Nongkrong alias Hotspot |
Pulau Bali terkenal sebagai daerah pariwisata. Karena itu banyak wisatawan lokal maupun dari mancanegara datang berlibur untuk menikmati indahnya pulau dewata, demikian juga dengan wisatawan dari kelompok gay(G), waria (W) dan lelaki sex dengan lekali lainnnya (LSL). Seiring dengan itu makin banyak pula bisnis di bidang pariwisata yang diperuntukan khusus untuk kelompok sehati atau yang model gay friendly, mulai dari bar, restaurant, spa, hotel, villa dan tempat – tempat nongkrong lainnya. Kebanyakan tempat – tempat itu, terkonsentrasi di Kuta, Legian dan Seminyak.
Sementara sebagian kelompok sehati yang tidak menyukai hingar bingar dunia malam ada juga yang masih memanfaatkan tempat – tempat terbuka seperti lapangan atau sungai sebagai tempat pertemuan. Daftar ini dibuat hanya sebagai rekomendasi dan perlu diperbaharui setiap saat. Apabila kawan kawan mengetahui tempat lainnya yang belum masuk di list ini, tentu kami mengharapkan masukannya. KOTA DENPASARTempat Terbuka
Lapangan Puputan Badung
Tempat ngumpul Gay di Denpasar yang sudah terkenal sejak lama. Biasanya ramai oleh kelompok sehati diatas jam 22.00, terutama malam minggu. Ada juga beberapa kucing dan berondong yang menjajakan diri. Cuma kita harus hati hati supaya tidak menjadi sasaran kejahatan, karena kadang ada preman juga yang menyamar sebagai kucing. Lapangan Taman Kota Lumintang (bekas Puspem Badung) Sama seperti Lapangan Puputan Badung, tapi mulai dipakai sebagai tempat bertemu dari jam 19.00 – 22.00. Gay , Kucing dan masyrakat umum berbaur jadi satu. Hanya saja harus lebih hati – hati karena kadang ada polisi juga yang melakukan razia identitas, apabila kita nongkrong diatas jam 22.00 BADUNG (SEMINYAK, KUTA, LEGIAN & TUBAN)Area Pantai
Pantai Calego (sebelah Pantai Petitenget)
Sudah tutup, dan pindah ke pantai Cantina. Pantai Batubelig & Pantai Cantina Dulu terkenal sebagai tempat pertemuan menjelang dan setelah sunset. Walaupun sekarang tidak begitu ramai lagi namun masih bisa dijumpai beberapa kelompok gay lokal atau bule sedang cruising di sekitar pantai.
Atau coba belok kiri ketika masuk hotel Balisani, terus lewati hotel anda akan sampai di cafe Cantina. Disini jika siang merupakan tempat berkumpul teman - teman sehati baik lokal dan bule. Cafe ini jadi ramai setelah Calego tutup.
Pantai Doublesix (depan Hotel Kumala Pantai) Kelompok sehati berbaur dengan masyarakat umum terutama saat menjelang sunset sambil menikmati bakso Dobelsix yang terkenal.
Pantai Kuta (depan Beachwalk)
Cobalah datang ke Pantai Kuta (dari sepanjang Beachwalk sampai dengan pantai depan ex Hotel Anggrek) setelah jam 21.00 Wita. Anda akan menemui teman - teman sehati di bawah pohon sedang berdiri sendiri atau bergerombol. Akan tambah ramai sampai tengah malam. Jangan lupa bawa identitas, karena terkadang ada pecalang (petugas keamanan desa) yang bertugas disana.
Café, Bar & Restaurant
Semua tempat diatas terletak di Jalan Dhyana Pura (Jalan Camplung Tanduk).
Konsep bar yang digunakan juga sama, ada dragshow dan juga gogoboys dance. Bali Joe Bar dan Mixwell bar adalah café yang paling populer dan ramai saat ini. Namun di weekend hampir seluruh bar penuh sesak oleh pengunjung baik local atau pun bule.
Warung Bonita
Restaurant (gay owner) yang lokasinya di Jalan Petitenget. BALI BEACH SHACK Restaurant dikawasan Legian, Jalan Sahadewa yang dilengkapi dengan hiburan dragshow. Show time dari jam 22.00 – 24.00 (Rabu – Minggu) Akomodasi, Villa & HotelPijat Khusus Pria
PP Yusman (Nusa Dua area)
PP Roni (Gn. Soputan Denpasar)
PP Yudi (Simpang Siur area)
Lihat di koran BALI POST di kolom Rupa - rupa. Ada yang dikoordinir ada yang individu. Bisa dipanggil dan bisa di tempat. Tarif negosiasi
Tempat Waria Mangkal di Denpasar & Kuta
Wilayah Ubung: Jalan Bung Tomo, Jalan Kusuma Bangsa, Jalan Kargo Baru
Wilayah Renon: Jalan Tantular depan Kejaksaan Tinggi, Jalan Jayaprana (Tantular Baru). Wilayah Kuta: Sepanjang Jalan Dhana Pura, Jalan Doublesix. BULELENG
Area Pelabuhan Buleleng
Gay, waria dan Kucing berbaur menjadi satu dengan masyarkat umum juga. Biasanya mulai ramai diatas jam 20.00 Taman Klimpit Area yang digunakan oleh teman teman waria untuk mangkal. Biasanya mereka berdiri dari depan Polres Buleleng hingga depan Pura Jagadnata. Kadang ada beberapa kucing juga mangkal disini. Lovina Biasanya teman teman waria yang ingin mencari bule akan pergi kawasan wiasata Lovina. Atau ada juga teman teman gay yang pergi ke disko Volcano. GIANYAR
Sungai Di By Pass Buruan
Sungai kecil di bawah jembatan By Pass Buruan di sisi selatan, biasanya ramai diatas jam 20.00. Tempat ngumpul kelompok sehati di Gianyar. Taman Kota Astina Gianyar Kelompok sehati bercampur dengan masyarakat umum Warung Mendez Ubud Jalan Panestanan Ubud (belakang Musium Antonio Blanco), biasa digunakan sebagai tempat pertemuan setiap Kamis Malam oleh kelompok gay lokal maupun bule yang menetap di seputaran Ubud dan Gianyar. |
Selasa, 17 Februari 2015
Senin, 16 Februari 2015
Langganan:
Postingan (Atom)